KAI Terus Tingkatkan Kapasitas Layanan

By Admin


nusakini.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus meningkatkan kapasitasnya dalam meningkatkan layanan perkeretaapian yang semakin baik. Hal itu ditunjukkan dengan terus bertambahnya jumlah penumpang yang diangkut oleh perseroan, yang pada 2017 ditargetkan mencapai 441,62 juta penumpang.

Direktur Komersial & TI PT Kereta Api Indonesia (Persero) M. Kuncoro Wibowo menuturkan, untuk menjangkau masyarakat yang lebih banyak, pihaknya terus menyediakan berbagai layanan baru untuk kepuasan pelanggannya. 

Layanan tersebut antara lain peluncuran kareta api (KA) baru dengan relasi Cirebon-Jember bernama Ranggajati pada awal November ini, dan KA Ambarawa Ekspress dengan relasi Semarang, Poncol-Surabaya, Pasar Turi yang dioperasikan sejak awal Oktober 2016. "Dengan diluncurkannya KA ini semoga menciptakan pertumbuhan bagi kota-kota yang dilalui," ujarnya. 

Untuk menumbuhkan minat masyarakat menggunakan kereta api, perseroan bersama Kementerian Perhubungan juga baru saja meluncurkan 2 KA Perintis di Aceh dan Sumatra Barat yang dioperasikan pada jalur yang belum pernah dilalui kereta api atau yang baru direaktivasi. 

Di Aceh, dioperasikan KA Cut Meutia dengan rute Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukeuh. Sedangkan KA Lembah Anai merupakan KA Perintis di Sumatra Barat dengan rute Kayu Tanam-Lubuk Alung. 

"Kami berharap pengoperasian KA ini dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat Padang dan sekitarnya akan moda transportasi massal yang nyaman, aman, dan bebas macet," tuturnya. 

Sebagai satu-satunya operator Kereta Api di Indonesia, pihaknya menyatakan selalu siap menjalankan penugasan dari pemerintah untuk menjadi operator kereta api di jalur-jalur yang dibangun oleh pemerintah. 

Misalnya di Palembang, KAI akan menjadi operator LRT di Jabodebek dan Palembang yang ditargetkan dapat beroperasi 2018 bertepatan dengan dihelatnya Asian Games. Pihaknya juga bersiap untuk menjadi operator KA di Sulawesi yang tengah dibangun jalur KA dari Makassar ke Pare Pare sepanjang 154 km. 

Seiring dengan peningkatan layanan tersebut, pihaknya perlu meremajakan kereta yang ditargetkan akan mengganti 882 sarananya dalam 5 tahun ke depan. Sarana yang digantikan merupakan sarana yang usianya lebih dari 30 tahun. 

"Tujuannya sudah pasti untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang dapat semakin meningkat dengan adanya kereta baru ini." Kuncoro menjelaskan, perseroan tengah fokus untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta dengan memacu peremajaan armada yang sudah melewati umur laik operasi. Oleh karena itu, peremajaan tersebut dilakukan hampir mencapai 50% terhadap total jumlah kereta yang dimiliki KAI saat ini sebanyak 1.763 unit kereta. 

"Semuanya gerbong kereta, kalau untuk lokomotif tahun ini sudah didatangkan sebanyak 50 unit seri CC206 dari GE, dan jumlahnya sudah mencukupi untuk meningkatkan pelayanan angkutan penumpang maupun barang." 

Untuk peningkatan okupansi dan kapasitas angkut penumpang kereta jarak jauh akan dilakukan melalui pengaturan jumlah kursi dalam gerbong, penambahan rangkaian dan optimalisasi layanan pada musim puncak di samping operasional kereta baru. 'Tahun ini target penumpang untuk kereta jarak jauh naik menjadi 72 juta orang. Realisasinya sudah 90% tercapai, dengan target pendapatan sebesar Rp5,l triliun." 

KAI melalui PT Railink sebagai operator KA Bandara, juga bersiap mengoperasikan 10 trainset KA khusus. Masing-masing trainset terdiri enam kereta per gerbong dengan jumlah seat 272 buah. Kapasitas angkut sebanyak 33.728 per harinya." Selain terus mengembangkan angkutan penumpang, KAI juga terus berinovasi dalam hal angkutan barang, dengan dioperasikannya unloading Angkutan Batubara di Jalur 9 Stasiun Simpang di Sumatra Selatan awal November 2016, sebagai alternatif stasiun bongkar bagi angkutan batubara swasta selain Stasiun Kertapati. 

Stasiun bongkar ini didukung dengan fasilitas bongkar yang memadai serta terintegrasi dengan moda angkutan lanjutan lainnya. Dengan beroperasinya unloading tersebut, tidak hanya memiliki arti strategis bagi pengembangan bisnis perusahaan. Namun, yang terpenting dapat mengurangi kepadatan kapasitas angkut di jalan raya, karena selama ini angkutan batu bara swasta masih banyak yang menggunakan truk yang berdampak polusi dan kemacetan di jalan raya. 

Untuk 2017, pihaknya akan memacu layanan kereta barang yang diharapkan bisa menjadi penopang pendapatan terbesar perseroan dengan target pendapatan bisa mencapai Rp6,3 triliun dari tahun ini sekitar Rp5 triliun. (p/mk)